Hari Esok

Menjadi dambaan semua umat manusia memiliki hari esok yang lebih baik. Bahkan sejak masih kecil kita sering ditanya oleh kerabat kita, Bapak ibu kita, "besuk kalau besar mau jadi apa?". Karena masih kecil, jawab sekenanya, mau jadi dokter, mau jadi tentara, polisi, guru, dll.
Ketika beranjak dewasa kita pun baru mengerti perlunya merancang hari esok. Apalagi seorang pria, sebagai kepala rumah tangga dia memiliki tanggung jawab yang lebih besar atas keluarganya.
Tidak hanya bertanggung jawab memberikan nafkah materi, namun juga menjaga keluarganya jangan sampai hari esok menderita. Meninggalkan keluarga dalam keadaan fakir menjadi pintu masuk kemurtadan. Tentu ini tidak diinginkan semua orang.
Allah SWT mengingatkan kepada manusia dalam AlQuran untuk menjaga keluarganya dari api neraka.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ٦
*_Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim: 6)_*
Tanggung jawab seorang suami tidak hanya menyelamatkan keluarganya dari kemelaratan materi namun juga menyelamatkan keluarga dari api neraka. Tanggung jawab yang amat besar bagi para suami.
Dari Abi Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ
“Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Majusi atau Majusi”
Maka penting bagi orang tua untuk mendidik anak, membekali anak dengan pemahaman agama islam yang merupakan pondasi bagi pertumbuhan anak. Ibarat membangun gedung jika pondasinya kuat, maka tidak akan mudah roboh. Oleh karena itu, ngaji, belajar agama, ngaji ngisi ngaji menjadi penting bagi orang tua, agar bisa mendidik anak-anaknya dengan aqidah yang kokoh.
Anak merupakan anugerah Allah yang dititipkan kepada kita, yang menjadi tumpuan hari esok kita. Tidak hanya untuk kepentingan duniawi saja, namun juga untuk kepentingan ahkerat (hari esok).
Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, riwayat Imam Muslim bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
*_Artinya: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh yang berdoa baginya."_*
Salah satu amalan yang akan mengalir terus pahalanya ketika orang tua sudah meninggal adalah doa anak sholeh. Persiapkanlah hari esok anda dengan sebaik-baiknya, jadikan anak anda investasi hari esok yang akan terus mengalirkan pahala meski kita sudah tiada.
Jangan hanya meninggalkan harta kepada anak-anak. Karena bisa menjadi petaka, di tengah kehidupan yang hedonis, materialis saat ini.
Namun persiapkan anak anda pondasi agama yang kita, agar kelak anak dan harta anda menemani hingga ahkerat.
Momen Syawal menjadi instrospeksi kita untuk menatap hari esok yang lebih baik. Sebagaimana yang disampaikan Allah SWT dalam firman-nya Surat Al Hasyr : 18
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
*_“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr: 18)_*
Semoga bermanfaat
Wallahu alam bishowab (HS)
Cermin Pagi
10 Syawal 1444 H/Ahad 30 April 2023
Posting Komentar untuk "Hari Esok"